Senin, 26 November 2012

pembelian


PEMBELIAN

Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.

Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.

Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.

Pentingnya fungsi pembelian

Management audit bisa digunakan untuk mengevaluasi organisasi secara keseluruhan ataupun fungsi tertentu dalam organisasi, untuk menentukan apakah perusahaan sudah memperoleh efisiensi biaya yang maksimum dari yang telah dilaksanakan oleh fungsi tersebut selama ini. Penelitian ini menjadikan fungsi pembelian sebagai sasaran audit.

Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.

Tahap-tahap dalam pembelian:
Menurut Basu Swastha dalam buku Manajemen Pemasaran Modern (1990:120) terdapat enam tahap dalam proses pembelian, antara lain:
1. Menganalisa keingina dan kebutuhan konsumen
Yaitu penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditunjukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
2. Menilai sumber-sumber
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli.
3. Menetapkan tujuan pembelian
Tujuan pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.
4. Mengindentifikasi alternative pembelian
Pengindentifikasian alternative pembelian tersebut tidak dapat terpisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki yaitu waktu, uang dan informasi maupun resiko keliru dalam pemilihan.
5.Kepuasan membeli
Dalam keputusan pembelian konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan menyangku jenis produk, merk, penjualan, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran.
6. PErilaku setelah pembelian
Semua tahap yang ada di dalam proses pembelian sampai dengan tahap kelima dapat membuat konsumen melakukan pembelian ulang atau tidak dan dapat juga mempengaruhi konsumen lain tentang produk/jasa yang di beli.

Tipe-tipe pembelian:
            Menurut  Buchori Alma dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran jasa (2005:118) ada beberapa tipe pembelian yaitu sebagai berikut:
1. the decided customer.
Dalam tipe ini pembeli telah mengetahui dan dapat memutuskan apa yang akan dibeli
2. the know it all customer
Ini adlaah tipe pembeli yang mengetahui segalanya, mengenai keinginan dan kebutuhan yang akan dibeli
3. the deliberate customer
Tipe pembeli yang banyak mengambil waktu untuk mempertimbangkan setiap pembeliannya dan menghendaki cara-cara penggunaan barang atau jasa yang akan dibelinya
4. the undecided customer
Tipe pembeli yang tidak dapat memutuskan ukuran dan warna dari barang yang dibelinya.
5. the talkative customer
Tipe pembeli yang senang mengobrol, tetapi tidak mengarah kepada pembelian.
6. the silent timid customer
Tipe pembeli yang merasa canggung di dalam took dan mersa takut kalau kekurangan pengetahuannya tentang suatu barang akan diketahui jika ia bertanya
7. the decided but mistaken customer
Tipe pembeli yang mempunyai suatu keputusan dalam pikirannya untuk nmembeli sesuatu (barang), tetapi menurut penjual pilihannya itu tidak sesuai dengan manfaat atau kegunaan dari barang itu
8. the I get discount customer
Tipe pembeli yang selalu menghendaki diskon atau potongan dari barang atau jasa yang dibelinya.

Sumber: Wikipedia indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar