PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu
hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang
membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang
tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final [1].
Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap
pilihan.
Dalam organisasi tentunya dibutuhkan proses pengambilan
keputusan. Namun tentu saja dalam pengambilan keputusan tidak semudah dengan
apa yang akan kita bayangkan. Dibawah ini saya akan menjelaskan beberapa cara
untuk mengadakan pengambilan keputusan:
- Kewenangan Tanpa Diskusi ,
Metode ini seringkali digunakan oleh
para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Keuntungannya, yaitu
cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna
dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan
persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan
persetujuan para anggotanya.
- Pendapat Ahli ,
Kadang-kadang seorang anggota
organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga
memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode
pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota
organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi
kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
- Kewenangan Setelah Diskusi ,
Metode authority rule after
discussion ini mementingkan pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu
anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian,
keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan
tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan
(quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari
proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota
organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan. Kelemahannya,
yaitu para anggota organisasi akan bersaing untuk mempengaruhi pengambil atau
pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan
pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan
kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
- Kesepakatan ,
Kesepakatan terjadi kalau semua
anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Keuntungannya,
yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan
kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota
dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode kesepakatan sangat
penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan
kompleks. Sedangkan kekurangannya, yaitu dibutuhkannya waktu yang relatif lebih
banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam
keadaan mendesak atau darurat.
Keempat metode pengambilan keputusan di atas, tidak ada yang
terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode
lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya.
Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam
situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor
·
Jumlah waktu yang ada dan dapat
dimanfaatkan.
·
Tingkat pentingnya keputusan yang
akan diambil oleh kelompok.
·
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki
oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Berdasarkan dari organisasi yang saya ikuti, biasanya
seorang ketua organisasi akan mengumpulkan para anggota dan pengurusnya untuk
mendapatkan keputusan bersama. Dia akan membeberkan persoalan apa yang terjadi
dan membiarkan para anggota dan pengurusnya memberikan pendapat. Pendapatan
atau masukan yang paling banyak disetujui biasanya itulah pendapat yang
diambil.
Sumber: Wikipedia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar